Senin, 20 Agustus 2018

Metode Sampling

Dalam suatu penelitian, seorang peneliti tidak harus meneliti seluruh objek yang diamati. Hal ini karena keterbatasan yang dimiliki peneliti, baik dari segi biaya, waktu, tenaga maupun hal-hal teknis lainnya seperti yang telah dibahas pada materi sebelumnya (Lihat materi Populasi dan Sampel). Seorang peneliti dapat mengambil sampel atau sebagian saja dari populasi. Syaratnya sampel tersebut harus memenuhi unsur representasi atau mewakili dari populasi (seluruh objek penelitian yang diteliti).
Cara pengumpulan data yang hanya mengambil sebagian elemen populasi atau karakteristik yang ada dalam populasi disebut metode sampling. Secara garis besar metode sampling dibedakan menjadi dua yaitu  Sampling Random dan Sampling Non-random. Sampling Random adalah cara pengambilan sampel dengan semua objek atau elemen populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Berikut adalah metode sampling yang termasuk dalam sampling random:
1. Sampling Random Sederhana (Simple Random Sampling)
Proses pengambilan sampel dimana setiap elemen populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel. Sampling random sederhana dilakukan apabila : 
  • Elemen populasi (dianggap) homogen.
  • Tidak diketahui elemen-elemen populasi yang terbagi ke dalam golongan-golongan.
2. Sampling Random Berlapis (Stratified Random Sampling)
Sampling random yang populasi atau elemen populasinya dibagi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata. Sampling random berlapis dilakukan apabila:  
  • Elemen populasi heterogen (karakteristik populasinya tidak sama).
  • Ada kriteria yang digunakan sebagai dasar untuk mengklasifikasi populasi ke dalam stratum-stratum. 
  • Ada data pendahuluan dari populasi mengenai kriteria yang akan digunakan untuk stratifikasi. 
  • Dapat diketahui dengan tepat jumlah satuan-satuan individu dari setiap stratum dalam populasi.
3. Sampling Random Sistematis (Sistematic Random Sampling)
Bentuk sampling random yang mengambil elemen-elemen yang akan diselidiki berdasarkan urutan tertentu dari populasi yang telah disusun secara teratur. Sampling random sistematis dilakukan apabila: 
  • Identifikasi atau nama dari elemen–elemen dalam populasi itu terdapat dalam suatu daftar. 
  • Populasi memiliki pola beraturan.
4. Sampling Random Kelompok (Cluster Random Sampling)
Bentuk sampling random yang populasinya dibagi menjadi beberapa kelompok (cluster) dengan menggunakan aturan-aturan tertentu, seperti batas alam dan wilayah administrasi pemerintahan. Sampling random kelompok dilakukan apabila: 
  • Posisi geografis elemen-elemen populasi berjauhan. 
  • Keterbatasan biaya dan selain itu juga karena tidak tersedianya  sampling frame  secara lengkap, atau terlalu mahal untuk memperoleh sampling frame.
Sampling Non-random adalah cara pengambilan sampel yang semua objek atau elemen populasinya tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Metode sampling yang termasuk dalam sampling non random yaitu:

1. Sampling Kuota
Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu hingga jumlah (kuota) yang diinginkan. Elemen populasi manapun yang akan diambil, tidak menjadi masalah, yang penting mempunyai ciri-ciri tertentu dan sesuai dengan jumlah kuota sampel yang ditetapkan.

2. Sampling Pertimbangan
Bentuk sampling non random yang pengambilan sampelnya ditentukan oleh peneliti berdasarkan pertimbangan atau kebijaksanaannya.

3. Sampling Seadanya
Bentuk sampling non random yang pengambilan sampelnya dilakukan seadanya atau berdasarkan kemudahannya mendapat data yang diperlukan. Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut sesuai dengan sumber data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar